Produk Olahan Sumber Daya Perikanan: Abon Ikan Tuna

Gambar 1. Ikan Tuna Sirip Kuning

Indonesia sebagai salah satu negara maritim kaya akan sumber daya kelautan dan perikanan. Setiap pulau dipisahkan oleh laut yang membentang, di mana dalam lautan terdapat sumber daya kelautan dan perikanan yang melimpah, seperti ikan tuna, ikan cakalang, rumput laut, dll. Ikan tuna yang merupakan salah satu sumber daya perikanan menjadi salah satu komoditas ekspor negara Indonesia. Pada tahun 2015, Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan bahwa 16% pasokan ikan tuna, tongkol, dan cakalang yang ada dunia berasal dari Indonesia. Di tahun yang sama permintaan akan komoditas ikan tuna meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menjadikan ikan tuna memilki potensi ekonomis dalam hal usaha ikan tangkap.

Potensi ekonomis yang dimiliki oleh ikan tuna dapat dikembangkan menjadi potensi usaha, salah satunya yakni jenis usaha olahan sumber daya perikanan. Contoh bentuk olahan sumber daya perikanan adalah produk abon. Pemilihan ikan tuna sebagai bahan baku abon dapat dipertimbangkan karena ikan tuna memiliki jumlah tulang yang terbilang sedikit bila dibandingkan dengan ikan lain. Abon merupakan produk yang terbuat dari bahan baku daging yang diolah dengan cara direbus atau dikukus, lalu disuir, kemudian dilakukan penggorengan hingga kering untuk menghilangkan kadar air yang terdapat dalam daging. Dengan berkurangnya kadar air dalam daging ikan, maka perkembangan mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan dapat terhambat. Hal ini menjadikan produk memiliki masa simpan yang lebih lama dibandingkan daya tahan produk ikan tangkap. Potensi usaha tersebut tidak hanya memberikan keuntungan pendapatan bagi pemilik usaha. Masyarakat sekitar juga terkena dampak positifnya berupa penyerapan tenang kerja.

Gambar 2. Olahan Abon Ikan Tuna

Adapun proses pembuatan abon tuna dapat dikelompokkan menjadi tiga tahapan. Tahapan ini tidak bersigat rigid, tergantung pada proses produksi yang hendak dijalankan oleh pemilik usaha. Secara garis besar tahap pertama adalah menyiapkan bahan baku, tahap kedua mengolah bahan baku menjadi barang jadi, lalu tahap ketiga pengemasan. Proses pengolahan dapat dipaparkan sebagai berikut:

1. Bahan baku, yakni ikan tuna dan berbagai bumbu halus yang telah disiapkan dicuci bersih. Ikan tuna yang telah dicuci direbus dengan air bercampur serai atau dikukus hingga daging menjadi lunak. Pengunaan serai bermaksud untuk mengurangi bau amis ikan. Setelah lunak, ikan tuna ditiriskan

2. Setelah ditiriskan daging ikan tuna dihaluskan dengan cara ditumbuk atau disuir, pada proses ini sekaligus dilakukan pemisahan antara daging dan tulang ikan tuna.

3. Daging yang telah hancur dicampurkan dengan bumbu halus yang dapat terdiri dari bawang merah, bawang putih, ketumbar, daun jeruk, kunyit, jahe, lada, cabe merah. Bumbu-bumbu tersebut opsional, jenis dan jumlahnya dapat disesuaikan

4.  Daging ikan tuna dan bumbu halus yang telah tercampur kemudian digoreng (dimasak) dengan menambahkan santan (opsional) hingga daging berubah warna dan santan mengering. Dalam proses pemasakan, disarankan menggunakan api kecil.

5. Agar kadar air semakin berkurang dilakukan pengepresan dan pencabikan kembali supaya abon ikan tuna tidak menggumpal.

Selain memiliki potensi ekonomis, abon ikan tuna menggandung gizi yang bermanfaat bagi pihak yang mengkonsumsi. Ikan tuna merupakan jenis ikan yang memiliki kandungan lemak rendah dan proteon protein. Jumlah protein dan lemak yang terkandung dalam ikan tuna bervariasi tergantung jenisnya (Stansby, 1963). Kandungan lemak yang terdapat dalam ikan tuna sebagian besar adalah asam lemak omega-3 yang dapat menurunkan kadar trigliserida, yakni komponen lemak yang ada dalam peredaran darah sehingga dapat mengurangi penumpukan plak kolesterol yang memungkinkan menghambat aliran darah. Hal ini dapat mengurangi risiko aritmia jantung (gangguan pada ritme detak jantung yang berjalan tidak normal). Selain itu kandungan asam lemak omega-3 juga dapat menurunkan tekanan darah tinggi dan menyehatkan mata. Protein yang terdapat dalam ikan tuna juga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.

DAFTAR PUSTAKA

Firdaus, M. (2019). Profil Perikanan Tuna dan Cakalang di Indonesia. Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 4(1), 23-32.

Usman, U., Syafiuddin, S., & St Aisyah, R. (2016). Analisis Pendapatan Usaha Abon Ikan Tuna (Studi Kasus Pada Usaha Kelompok Wanita Nelayan “Fatimah Az-Zahrah” di Kelurahan Pattingalloang Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar). Octopus: Jurnal Ilmu Perikanan, 5(2), 499-507.

Mona Zulistina, M. (2019). Mutu Organoleptik dan Kandungan Gizi Abon Ikan Tuna (Thunnus Sp) yang Ditambahkan Pakis (Pteridophyta) (Doctoral dissertation, Stikes Perintis Padang).

Aruna, N. (2020, August 07). Ikan Tuna, Ikan Favorit Kaya Gizi & Manfaat Bagus Bagi Tubuh. Retrieved from https://aruna.id/