Belut, Si Licin Menggelikan yang Kaya akan Manfaat serta Khasiat untuk Kesehatan.
Belut termasuk ke dalam sekelompok ikan yang berbentuk mirip ular dan termasuk dalam suku Synbranchidae. Belut adalah jenis ikan air tawar dengan bentuk tubuh bulat memanjang yang hanya memiliki sirip punggung dan tubuhnya licin, biasanya hidup di sawah ataupun lumpur.
Belut tidak berisik atau sisiknya sedikit, dapat bernapas dari udara, bukaan insangnya sempit, tidak memiliki kantung renang dan tulang rusuk. Mata belut kebanyakan tidak berfungsi dengan baik, bahkan beberapa jenis belut yang tinggal di gua tidak dapat melihat sama sekali atau buta. Ukuran dari tubuh belut itu bervariasi tergantung pada jenis belutnya. Kebanyakan belut tidak suka untuk berenang dan lebih memilih untuk bersembunyi di dalam lumpur. Belut biasanya memangsa hewan-hewan kecil di rawa atau sungai seperti anak ikan, anak katak, serangga, serta krustasea kecil.
Bentuk tubuh belut itu silindris memanjang, tidak bersisik dan memiliki lendir yang banyak pada permukaan tubuhnya. Panjang tubuh belut sawah dapat mencapai 100 cm dan diameter tubuh 3 cm. Kulit belut biasanya berwarna kecoklatan, mulut dilengkapi dengan gigi-gigi runcing kecil berbentuk kerucut dengan bibir berupa lipatan kulit yang lebar di sekitar mulut. Belut merupakan hewan karnivora, yang memiliki lambung besar, tebal, pendek serta elastis.

Ada 3 jenis belut yang ditemukan serta biasa diolah menjadi makanan yaitu :



Dilihat dari komposisi gizinya, belut mempunyai nilai energi yang cukup tinggi, yaitu 303 kkal per 100 gram daging. Nilai energi belut lebih tinggi dibanding telur (162 kkal/100 g tanpa kulit) dan daging sapi (207 kkal per 100 g). . Nilai protein pada belut (18,4 g/100 g daging) setara dengan protein daging sapi (18,8 g/100g), tetapi lebih tinggi dari protein telur (12,8 g/100 g). Seperti jenis ikan lainnya, nilai cerna protein pada belut juga sangat tinggi, sehingga sangat cocok untuk sumber protein bagi semua kelompok usia, dari bayi hingga usia lanjut.
Protein belut juga kaya akan beberapa asam amino yang memiliki kualitas cukup baik, yaitu leusin, lisin, asam aspartat, dan asam glutamat. Leusin dan isoleusin merupakan asam amino esensial yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak-anak dan menjaga kesetimbangan nitrogen pada orang dewasa. Leusin juga berguna untuk perombakan dan pembentukan protein otot.
Asam glutamat sangat diperlukan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan asam aspartat untuk membantu kerja neurotransmitter. Tingginya kadar asam glutamat pada belut menjadikan belut berasa enak dan gurih. Dalam proses pemasakannya tidak perlu ditambah penyedap rasa berupa monosodium glutamat (MSG).
Kandungan arginin (asam amino nonesensial) pada belut dapat mempengaruhi produksi hormon pertumbuhan manusia yang populer dengan sebutan human growth hormone (HGH). HGH ini yang akan membantu meningkatkan kesehatan otot dan mengurangi penumpukan lemak di tubuh. Hasil uji laboratorium juga menunjukkan bahwa arginin berfungsi menghambat pertumbuhan sel-sel kanker payudara.
Belut kaya akan zat besi (20 mg/100 g), jauh lebih tinggi dibandingkan zat besi pada telur dan daging (2,8 mg/100g). Konsumsi 125 gram belut setiap hari telah memenuhi kebutuhan tubuh akan zat besi, yaitu 25 mg per hari. Zat besi berguna untuk membentuk hemoglobin darah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen tersebut selanjutnya berfungsi untuk mengoksidasi karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi untuk aktivitas tubuh. Zat besi juga berguna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tidak mudah terserang berbagai penyakit infeksi.
Belut juga kaya akan fosfor, kandungan fosfor ini sangat bermanfaat bagi kesehatan tulang serta gigi. Fungsi utama fosfor adalah sebagai pemberi energi dan kekuatan pada metabolisme lemak dan karbohidrat, sebagai penunjang kesehatan gigi dan gusi, untuk sintesis DNA serta penyerapan dan pemakaian kalsium.
Walaupun bentuknya yang agak menggelikan, licin, berlendir dan menggeliat-liat seperti ulet. Ternyata Belut memiliki segudang manfaat untuk kesehatan, serta gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Tapi tentu saja mengonsumsi banyak belut nantinya juga akan berakibat buruk, jadi sebaiknya diperhatikan juga ya jumlah konsumsi ikan air tawar ini teman-teman. Sebagai penutup, kami akan memberikan satu resep olahan belut yang mudah serta sederhana untuk diolah yaitu belut goreng.
· BELUT GORENG
Ø Bahan-bahan:
- 500 gram belut
- 1 butir telur
- 150 gram tepung terigu
- 200 ml air
- 50 gram tepung beras
Ø Bumbu halus:
- 4 siung bawang putih
- 2 butir kemiri
- 1/2 sdt garam
- 1/4 sdt merica bubuk
- 1/4 sdt ketumbar
Ø Cara membersihkan belut :
1) Taburkan abu gosok pada belut yang telah mati secukupnya, kemudian gosok secara perlahan sampai lendir hilang serta tubuh belut menjadi kesat.
2) Siramlah di bawah air mengalir sampai abu gosoknya hilang dan tak tersisa.
3) Rendam belut yang telah bersih di dalam air yang dicampur dengan air jeruk nipis selama 15 menit.
4) Potong-potong belut dalam bentuk persegi.
Ø Cara memasak :
1) Campur tepung terigu, tepung beras, telur dan bumbu halus ke dalam sebuah mangkuk atau wadah, kemudian aduk hingga rata.
2) Tuang air hingga mencapai kekentalan yang Anda inginkan.
3) Celupkan belut ke dalam adonan lalu goreng dalam minyak panas, gunakan api sedang.
4) Tunggu hingga tepung berwarna kuning keemasan, angkat, tiriskan.
5) Belut goreng siap disajikan di atas piring dan meja makan.
Referensi
Abdi, Husnul. (2019). Sering Dianggap Menjijikkan, Ini 6 Manfaat Makan Belut Bagi Kesehatan. Diambil dari https://hot.liputan6.com/
DIMARJATI, THOMAS PATER. (2017). PUSAT STUDI PENGEMBANGAN BELUT DI SLEMAN. S1 thesis, UAJY. Diambil dari http://e-journal.uajy.ac.id/11417/
Najmah, Deta Jauda. (2020). 10 Resep olahan belut yang enak, sederhana, dan mudah dibuat. Diambil dari https://brilicious.brilio.net/
Rachmat, Santoso. (2014). Penambahan Atraktan yang Berbeda dalam Pakan Buatan Pasta terhadap Pertumbuhan dan Feed Convertion Ratio Belut (Monopterus albus) dengan Sistem Resirkulasi. Skripsi. Universitas Airlangga. Diambil dari http://repository.unair.ac.id/26332/
Widyananda, Rakha Fahreza. (2020). 7 Manfaat Belut bagi Kesehatan, Jangan Anggap Sepele Khasiatnya. Diambil dari https://www.merdeka.com/